PERSAHABATAN RANI
Sudah
dua minggu aku dan keluargaku liburan di rumah kakek yang berada di Medan.
Karena libur sekolah akan habis, kami akan pulang ke Mataram. Kami segera
bersiap-siap karena besok pagi kami akan kembali ke Mataram.
Keesokaan harinya, kami
diantarkan oleh supir pribadi kakek ke bandara. Sesampai di bandara pesawat
yang kami tumpangi akan segera berangkat ke Mataram. Setelah sampai di BIL
(Bandara Internasional Lombok), aku segera pulang ke rumahku. Sampai di rumah
aku langsung beristirahat, karena besok masuk sekolah.
***
“Rani cepat bangun, nanti kamu terlambat sekolah!” kata ibu.
“jangan lupa beresin tempat tidurmu sebelum mandi!”. Aku pun segera membereskan
tempat tidurku, dan segera mandi. Setelah mandi aku turun menuju meja makan untuk
sarapan bersma ayah, ibu dan adikku. Adikku satu sekolah denganku, aku dan
adikku cuma beda satu tahun. Seperti biasanya aku berangkat bersama ayah dan
adikku.
Sesampai di sekolah aku
bertemu dengan Lisa sahabatku sejak dulu. Lisa sahabat terbaikku, jika dia
tidak pergi sekolah rasanya sangat sepi. Pagi ini di sekolah masih beberapa
anak yang baru datang. Aku dan Lisa langsung masuk ke kelas dan mengambil
tempat duduk.
“Pak Sarwan dateng!”
Teriakan
salah satu temanku kontan membuat seluruh penghuni kelasku menuju meja
masing-masing, dan bersifat seolah-olah mereka anak yang manis, guru fisika
kami ini terkenal galak. Sehingga pada saat Pak Sarwan masuk kelas, kelas
terasa hening. Pak Sarwan tidak senang apa bila pada saat dia menerangkan ada
yang bicara, apabila Pak Sarwan menemukan muritnya yang tidak memperhatikan apa
yang di jelaskan oleh Pak Sarwan dia tidak segan-segan untuk menyuruh muritnya
itu untuk berdiri di tengah lapangan sampai jam istirahat.
Jam
istirahat pun tiba, seperti biasa aku dan Lisa pergi ke kantin untuk makan
siang. Beberapa menit kemudian adikku dateng menghampiri kami.
“Kak aku lupa bawa uang, boleh nggak aku
pinjem uang kakak?” kata adikku.
“Boleh” aku pun
memberi uangku untuk adikku. Aku sangat sayang sama adikku, aku nggak mau
kehilangan dia.
Bel masuk pun berbunyi aku, Lisa dan adikku kembali ke kelas
masing-masing. Sek arang aku bersemangat karena pelajaranku saat ini adalah
pelajaran yang sangat aku sukai, yaitu pelajaran matematika, kenapa aku sangat
suka pelajaran matematika? karena aku sangat suka sekali berhitung selain itu
aku juga suka cara guru matematikaku ngajar. Bel pulang pun tiba, seperti biasa aku di
jemput ayahku.
***
Sampai di rumah aku langsung
masuk kamar dan mengganti bajuku. “Rani ayo turun makan siang” panggil ibu, aku
pun langsung turun setelah mengganti bajuku. Setelah aku makan aku kembali
masuk ke kamarku untuk segera sholat,
setelah sholat aku mengerjakan pr matematika yang tadi di berikan oleh bu Rena
guru matematika ku. Karena prnya sangat banyak akhirnya aku memutuskan untuk
melanjutkan nanti malam dan sekarang waktunyaa untuk tidur siang.
Setelah sholat isya adik ku datang ke kamar
ku seperti biasanya untuk menanyakan pr yang dia tidak mengerti. Akhirnya aku
mengerjakan pr ku sambil mengajarinya, setelah selesai belajar adikku kembali
ke kamarnya.
***
Pagi ini aku berangkat bersama adikku menggunakan bus, karena tadi
malam ayah pergi ke luar kota sampai 5 hari ke depan dalam melaksanakan tugas
kantornya. Sampai di sekolah aku berpisah dengan adikku di koridor sekolah. Jam
pertama pelajaranku hari ini adalah olahraga pelajaran yang paling ku kusukai
setelah matematika, sekarang kami bertanding voli dengan kelas 8B. Aku termasuk
jagoan voli dari kelas ku loh. Setelah pertaningan usai dengan sekor seri, aku
dan Lisa segera mengganti baju.
***
Sore ini aku sangat bosan,
setelah selesai mandi aku mengajak adikku jalan-jalan di taman dekat kompleks
perumahan tempat aku tinggal. Sebelum adzan magrib kami sudah kembali ke rumah.
Sesampai di rumah aku langsung mengambil air wudu dan melaksanakan sholat
makrib.
“Kak ayo kita makan malam
bareng” kata adikku sambil mengetuk pintu kamarku.
“Iya, tinggal bentar kakak
turun”
Selesai makan aku belajar bersama adikku di ruang keluarga.
sekarang aku sedang belajar fisika, pelajaran yang paling aku nggak suka. Walau
aku nggak suka fisika tapi setiap ada ulangan aku berusaha belajar sebisa
mungkin untuk mendapat nilai yang bagus.
***
Pagi seperti biasanya, aku membereskan tempat tidurku sebelum
mandi. Setelah semua siap baru turun sarapan. Seperti kemarin pagi aku dan
adikku pergi ke sekolah menggunkan bus. Sesampai di sekolah aku langsung masuk
kelas. Sampainya di kelas Lisa langsung menghampiri ku.
“Rani, kita akan kedatangan murit baru” seru
Lisa setelah menghampiri ku.
“Siapa?” tanyaku.
“Aku juga belum tau sih” balas Lisa
“Ya udah kita duduk aja dulu,
soalnya udah bel” kataku.
Berapa menit kemudian pak
Candra masuk dengan siswa baru yang diceritakan oleh Lisa tadi.
“Anak-anak mulai hari ini
kalian mendapat teman baru” Pak Candra mulai membuka pembicaraan.
“Perkenalkan dirimu di depan
kelas” seru Pak Candra pada anak itu.
“Perkenalkan nama saya Rafika
Dinda. Kalian bisa memanggil saya Dinda, saya pindahan dari kota Bandung” kata
anak baru itu memperkenalkan dirinya.
“Baiklah, Dinda. Kamu bisa duduk di sebelah Dina” kata Pak
Candra.
“Hari ini kita akan adakan
ulangan” kata Pak Candra.
Serentak
hampir semua siswa di kelasku kaget mendengar ucapan Pak Candra barusan,
ulangan mendadak suatu hal yang paling dibenci siswa, tapi menjadi hobi
dikalangan guru-guru di SMPku. Untungnya aja tadi malam aku belajar.
Bel istirahat pun berbunyi,
“Selesai tidak selesai
ulangan harus di kumpulkan” seru Pak Candra.
“Besok akan pak guru bagikan
hasilnya”. Aku dan Lisa pun pergi menuju kantin setelah Pak Candra keluar dari
kelasku.
Di
kantin aku dan Lisa melihat Dinda anak baru tadi belum memiliki teman, akhirnya
aku dan Lisa pergi menghampiri Dinda.
“Boleh kami duduk di sini?” tanya ku kepada Dinda yang saat
itu hanya duduk sendirian di kantin..
“Boleh” jawab Dinda dengan
ramah.
“Perkenalkan namaku Rani dan
ini sahabatku Lisa” aku memperkenalkan diriku kepada Dinda. Dinda hanya
tersenyum, mungkin dia masih malu-malu.
Setelah
beberapa lama berbicara di kantin bersama Lisa dan Dinda akhirnya kami jadi
akrab juga. Bel sudah berbunyi, kami bertiga pun kembali ke dalam kelas.
***
Bel
pulang pun berbunyi aku, Lisa, Dinda dan adikku keluar dari sekolah dan
menunggu bus yang akan kami tumpangi. Sesampainya di rumah aku langsung
mengganti bajuku, setelah itu aku langsung minta ijin kepada ibuku, kalo siang
ini aku mau keluar jalan-jalan bersama Lisa dan Dinda. Dan ibuku mengijinkanku
pergi. Aku segera menelpon Lisa bahwa aku di ijinkan pergi.
Beberapa
menit kemudian Lisa dan Dinda sudah sampai di rumahku, kami pun pergi
jalan-jalan, kami diantarkan oleh supir pribadi Dinda.
“Kita mau jalan-jalan ke mana
ni” tanya Dinda.
“Gimana kalo kita pergi ke
kebun binatang aja” ajakku.
“Oke, aku setuju” seru Lisa.
***
Sampai di kebun binatang, kami langsung berkeliling melihat
binatang sambil bercanda-canda, dan tidak lupa kami berfoto-foto sebagai
kenang-kenangan, kami berfoto dengan gaya yang kocak banget. Setelah selesai
keliling kebun binatang kemudian kami memutuskan untuk makan siang di kafe
langganan aku dan Lisa tepatnya di sebuah mall. Setelah makan siang kemudian
kami memasuki toko buku yang berada tepat di samping kafe tempat kami makan
tadi. Aku melihat sebuah novel yang bagus kemudian aku membelinya.
Sesampainya
di rumah kira-kira jam 7 malam, aku langsung mandi dan makan malam. Setelah
makan malam aku langsung tidur saking capeknya habis jalan-jalan tadi siang,
sampai-sampai aku lupa belajar.
***
Tidak terasa ujian akhir sekolah tinggal 3 hari lagi. Kini
aku, Lisa, dan Dinda menjadi sahabat baik. Aku, Lisa dan Dinda lagi sibuk
mempersiapkan diri untuk ujian akhir sekolah. Setelah selesai makan malam aku
langsung belajar, sekarang aku cuma belajar sendiri tanpa ada adikku.
Hari
pertama, kedua, dan ketiga aku mengerjakan soal ujianku dengan baik. Kini aku
tinggal menunggu hasil ujian akhir dan nilai akhirku di rapot. Bsok malam
adalah malam perpisahan kelas tiga. Malam itulah yang aku, Lisa, dan Dinda
nantikan. Katanya malam itu penuh kejutan untuk kelas tiga yang di persembahkan
oleh anak kelas 1 dan 2.
***
Malam
perpisahan pun tiba, aku berangkat bersama adikku yang di antarkan oleh ayahku.
Sesampainya di sana aku langsung mencari kedua sahabatku itu. Ternyata mereka
udah nungguin aku dari tadi. Kami dapat tempat duduk di deretan paling depan.
Acara itu berlangsung sangat meriah dan pertunjukan-pertunjukan yang sangat
keren yang dipertunjukkan oleh adik-adik kelasku . Guruku mengumumkan siswa
yang nilainya tertinggi di SMPku, dan guruku menyebut namaku sebagai siswa yang
nilai tertinggi di sekolahku, aku sangatlah senang saat guruku menyebut namaku.
***
Hal
yang tidakku sangka terjadi lagi. Ternyata aku dan 2 sahabatku itu satu SMA dan
satu kelas. Kami bertiga pun berjanji untuk menjadi SAHABAT BAIK UNTUK
SELAMA-LAMANYA.
~TAMAT~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar